Terbukti caranya itu mendapat respon positif dari konsumen tempat dia berusaha, di jalan Iskandar muda, Desa Dayah Kruet, kecamatan Meurah Dua, kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Kini usaha yang dirintis sejak 2016 itu sudah laku pesat.
yang menjadi karyawan di usaha tersebut adalah santri santri Dayah Almunawwarah Pocut Imum mukim Al-Aziziyah mereka mengaku dalam menekuni usaha ini itu tidak hanya berbisnis semata, namun juga betekad berkontribusi dalam bidang kesehatan.
Proses produksi air isi ulangnya itu seperti merebus air pada biasanya. santri-santri tersebut memasak airnya di dalam dandang dan air yang sudah matang dimasukan ke dalam dandang untuk proses pendinginan sebelum disaring dan dimasukan ke dalam galon.
Setiap hari dia menggunakan 18 buah dandang. Hal itu dilakukan di depot Ie Taguen yang berupa ruangan semi permanen berukuran 8x5 meter. Di bagian depan bertuliskan merek Depot Air Minum Ei Tagun Al-munawwarah Ala Endatu. Letaknya persis di depan MIN Kuta Simpang Pidie Jaya.
Di bagian depan terlihat salinan sertifikat izin dari Dinas Kesehatan setempat yang menyatakan usaha Ie tagun ini sudah berizin dan tidak ilegal.
Di dalam depot ini tidak akan ada alat penyulingan air isi ulang pada umumnya. Melainkan hanya tunggu masak yang menggunakan kayu bakar dan 12 buah dandang ukuran besar.
Tgk Mustaqim menceritakan, awal mula dari berbisnis isi ulang air masak ini ketika beliau melihat warga kampung yang bersusah payah mencari kayu bakar, lalu yang paling ribet ketika melihat mereka dengan susah dan penuh keringat memasak air setiap harinya, ketika itulah timbul ide untuk membuat lowongan usaha yang nantinya masyarakat tidak perlu susah payah untuk memasak air dan santri santri pun mendapat pekerjaan sampingan mereka selain dari belajar di Dayah Al-Munawwarah Pocut Imum Mukim Al-Aziziyah.
Nah dari apa yang dilihat itu muncul ide menjual air isi ulang dalam galon yang airnya sudah dimasak. Maka dilakukan pemasaran perdana pada 2016 dengan memilih daerah di jalan Iskandar muda, Desa Dayah Kruet tepatnya di depan MIN Kuta Simpang+ Pidie Jaya.
Waktu itu santri-santri tersebut menjual air isi ulang masak dengan harga Rp 6 ribu per galon. Harga itu plus diantarkan ke rumah. Bagi yang mau menjemput ke depot harganya didiskon menjadi Rp5 ribu per galon.
Awalnya para santri memasarkan air isi ulang masak ini menggunakan becak. Di atas sepeda motor itu dapat memuat lima galon. Semua itu dibawa berkeliling mencari pelanggan atau mengirimkan pesanan.
![]() |
Stiker Air Masak Usaha Santri |
Dengan cara seperti itu para santri bisa menjual 70-100 galon air per hari. Kini usahanya sudah berkembang dan mengantarkan air ke berbagai kampung sekitar depot air masak tersebut.
"Setiap hari dapat memasarkan 100 lebih galon sehari. Jumlah itu sebetulnya masih belum bisa melayani semua permintaan konsumen, karena belum bisa memenuhi kebutuhan airnya," ujar Teungku Azhari yang bekerja di depot air minum isi ulang rebus tersebut.
Volume penjualan sebanyak itu baru menjangkau Kecamatan Meurah Dua, Meureudu, dan Ulim kawasan tempat tinggalnya. "Awalnya, penghasilan kotor dari Rp-Rp240 ribu sehari, sekarang alhamdulillah sudah capai kisaran Rp 3.500.000-3.540.000 ribu sehari," kata salah seorang karyawan disana.
Selain Menjual Air Masak santri-santri tersebut juga menjual aneka jus santri, kartu internet, gorengan, sari tebu, dan air kelapa.
Motivasi Tgk Mustaqim atau Pimpinan Dayah Almunawwarah Pocut Imum Mukim Al-Aziziyah dalam menyediakan lapangan usaha bagi santri santri dan kemasan air rebus ini, selain bisa dikatakan higienis, juga memberikan layanan kesehatan yang bisa dijamin 99 persen, karena air dimasak sampai mendidih atau matang.
Setiap hari kepala jorong mampu memproduksi 3.710 liter air panas dengan empat kali merebus air. Setiap satu galon air yang dijual berisikan berisi 19 liter air.
"Permintaan warga akan air rebus isi ulang tinggi, namun kesanggupan perebusan atau memasak air hanya enam dandang atau 100 galon," katanya.
Dalam merebus air ini santri-santri menggunakan kayu, untuk satu pekan dia membutuhkan satu truk. Kayu sebanyak itu dibeli seharga Rp 850 ribu. (redaksi)
renacana kemajuan usaha tersebut :
renacana kemajuan usaha tersebut :
1 komentar
Terus berkarya kami melihat kesuksesan ada pada dirimu, semoga kelak menjadi seseorang yang berpengaruh di negeri ini.
BalasHapusTTD
Ketua Umum Mabab
Posting Komentar