7 TIPS MENEMUKAN KELEBIHAN DALAM DIRI SENDIRI
Banyak di antara kita merasa tidak memiliki kelebihan. Kita bertanya,
“Kenapa aku selalu tertinggal dari yang lain?”
Lalu merasa tidak layak berdiri sejajar dengan teman-teman. Saat menyendiri, kita justru mengeluh—bahkan menyalahkan Tuhan.
Padahal masalahnya bukan tidak ada kelebihan. Kita hanya sering kufur nikmat. Allah telah memberi kita potensi yang kadang tidak dimiliki oleh teman-teman kita. Mereka pun punya kekurangan—dan bisa jadi kekurangan itu justru adalah kelebihan kita. Tinggal bagaimana kita mendalami dan konsisten di bidang yang kita sukai.
Tips Menemukan Kelebihan dalam Diri ala Teungku Badui
1. Perhatikan apa yang membuatmu lupa waktu.
Jika saat mengerjakan sesuatu kamu merasa waktu berjalan cepat, bisa jadi di situlah hatimu hidup. Di situ sering tersembunyi bakat dan kelebihan.
2. Dengarkan pujian orang.
Kadang orang lain lebih dulu menyadari potensi kita. Ketika ada yang memuji bidang tertentu, jangan abaikan. Kembangkan!
Tahun 2017 aku mulai menulis di blog www.teungkusyarif.com. Alhamdulillah, tulisan itu dibaca lebih dari 140.000 kali. Dari sana aku terus menulis di berbagai platform. Tulisan itu lalu menjadi narasi video, lalu berkembang ke dunia videografi. Videonya ditonton puluhan juta kali, bahkan beberapa dibeli oleh TV nasional dan TV Yaman. Bukan karena aku hebat—tapi karena proses tidak pernah mengkhianati hasil.
3. Amati apa yang mudah untukmu, tapi sulit untuk orang lain.
Kelebihan sering tersembunyi dalam hal yang kita anggap biasa—padahal orang lain merasa kesulitan melakukannya.
4. Uji dirimu di banyak bidang.
Sejak kecil aku dididik oleh emak ku untuk berprestasi: rangking, lomba, harus juara. Aku mencoba banyak hal. Aku kalah di lomba Matematika, aku kalah di atletik tingkat kabupaten. Artinya aku tidak cocok di sana.
Sampai akhirnya aku masuk ke dunia agama: ceramah, menulis, Seumapa humor ala Aceh. Di situlah aku menemukan diriku. Itu yang terus aku pelajari dan syukuri sampai hari ini.
Menurutku, usia 20-an adalah waktu terbaik untuk menghabiskan kuota kegagalan. Karena dari kegagalanlah arah hidup muncul.
5. Lihat masa lalu.
Tanyakan pada diri sendiri: “Dalam hal apa aku pernah berhasil, walau hanya sekali?”
Pasti ada. Sukses kecil bisa menjadi petunjuk besar.
6. Tanya dirimu: Apa yang bisa aku berikan untuk orang lain?
Kelebihan sejati bukan hanya yang kita miliki, tetapi yang bisa memberi manfaat bagi orang lain.
Teruslah berproses—karena Allah sering menyembunyikan kelebihan di balik kekurangan yang kita miliki.
— Teungku Badui, Tarim

Tidak ada komentar
Posting Komentar